Cute Blue Flying Butterfly

Sabtu, 21 Desember 2013

PERJUANGAN SEORANG ADIK



                           Karya: Sri Puji Susilawati

Pada waktu dahulu hiduplahsepasang suami istri yang mempunyai dua anak yang bejenis kelamin laki-laki semua. Beberapa bulan kemudian sang istripun meninggal dunia karena ia mempunyai penyakit yang sangat parah sehingga tidak dapat diobati dan iapun meninggalkan kedua anaknya beserta suaminya. Disuatu ketika ayah dari kedua anak tersebut bekerja keras dan berusaha untuk menghidupi kedua anknya dengan cara apapun agar kedua anaknya itu bisa sekolah kejenjang yang tinggi.
Kedua anak tersebut yang bernama Ridwan dan Wawan itu satu sama lainnya saling melengkapi dan tidak pernah bermusuhan apalagi bertengkar, walaupun mereka kehidupannya amat sederhana. Ketika kakaknya yang bernama Ridwan menginjak umur 14 tahun yang baru saja duduk dikelas 2 SMP itu sedangkan adiknya yang bernama Wawan yang baru duduk dibangku kelas 5 SD. Ayah dari kedua anak tersebut sangatlah berjuang demi apaun yang penting anaknya bisa bahagia walau ia tidak perduli apa nanti yang akan tertimpa olehnya, yang sekarang ayahnya itu bekerja sebagai kuli bangunan di sebuah perumahan.
Saat itu ayah mereka menimpa sebuah kecelakaan yang amat serius pada bagian kakinya yang terkena besi-besi bangunan yang sangat lumayan berat sekali sehingga kakinya tersebut harus diamputasi. Ridwan dan Wawan sangat bingung dan sedih sekali, mereka tidak tau harus bagaimana caranya agar bisamengobati dengan secara modren dan sedangkan mereka hanyalah keluarga yang sederhana dan untuk makanpun hanya apa adanya, apalagi untuk membiayai biaya rumah sakit dan persalinan ayahnya. Dan akhirnya mereka berfikir apakah diantara mereka harus mengalah untuk keluar dari sekolah dan tidak melanjutkannya sebab untuk mencari biaya pengobatan ayahnya. Dan akhirnya adiknya yang bernama Wawanpun ia rela keluar dari sekolah demi ayahnya yang sakit itu dan kakaknya yang ingin mengejar suatu impiannya. Wawan tidak mau melihat keluarganya menangis dan bersedih dan ia ingin membahagiakan kakaknya dan ayahnya agar bisa tersenyum gembira.
Lima tahun kemudian Ridwan dan Wawan ditinggal pergi untuk selamanya lagi oleh ayahnya yang tercinta itu dan mereka hidup hanya berdua saja. Wawan yang hanya kini keluar dari sekolahnya ia sekarang bekerja sebagai buruh panggul dipasar tradisional, dengan alasan ia ingin mewujudkan impian kakaknya itu yang ingin menjadi MANAJER PERUSAHAAN. Kini kakaknya Ridwan sekolah di vakultas kebisnisan yang dibiayai dengan hasil dari kerja keras adiknya itu. Suatu ketika adiknya pergi meninggalkan kakaknya dengan alasan ia tidak mau memalukan kakaknya didepan teman-temannya sebab malu dengan keadaan adikny. Dan beberapa hari, minggu dan bulan Ridwan selalu mencari-cari adiknya itu tetapi pencarian itu sunnguh tidak dapat hasil sedikitpun yang ada ia hanya salah orang saja ketika ia mencari sang adik tercintanya itu. Disaat perjalan pulang dari sekolahnya itu Ridwan melihat Wawan adiknya yang sedang duduk dipinggir jalan sambil membawa koran dengan pakaian yang compang-camping tidak karuan, Ridwan sangat sedih hatinya terasa bersalah melihat adiknya seperti itu dan sedangkan dia dirumah makan dengan yang enak dan berkehidupan yang layak tapi kenpa adiknya seperti itu?. Lalu Ridwan memanggil adiknya “Wawannnnnnnnnnnn...” , Wawanpun menoleh kebelakang tetapi bukannya ia menyaut kakakny ia malah pergi dan lari enah kemana. Ridwan merasa ia bersalah besar kepada adiknya dn merasa bahwa ia telah menelantarkan adiknya.
Dua tahun telah berlalu dan Ridwanpun masih mencari adiknya yang kini entah kemana ia pergi dan ia tinggal. Disaat pertamakali Ridwan melihat adiknya ia langsung berteriak memanggil namanya dan mengejarnya sampai ia benar-benar mendapatkan adiknya, dan lalau Ridwan bertanya “kenapa kau selalu menghindar dariku wan ?”, wawan hanya terdiam seolah ia tak mendengar pembicaraan kakaknya. “wan jawab mengapa kau seringkalimenghindar ketika aku memanggilnamanmu? Apakah aku bersalah kepadamu apakah kau benci padaku katakanlah wan ?”, “tidak! Aku samasekali tidak membencimu dan sama sekali kaka tidak bersalah kepadaku.” Jawab adiknya dengan muka yang kecut, “tapi kenapa kau selalu menghindar ketika aku panggil namamu ?” bujuk kakakny, “aku bersalah aku takut memalukanmu kak !” jawab dengan lesunya, “kau tidak bersalah dan kau tidak memalukan aku, tapi aku yang membuatmu merasa malu. Aku sekarang sukses itu karena mu wan, dan aku ingin kita hidup bersama lagi dan kau selalu ada disampingku menemaniku disaat suka maupun duka bukan seperti ini yang kau selalu menghindar terus dari aku wan?” terus membujuk adiknya. Tapi Wawan terus pergi dan tak mau melhat kakanya, ia hanya ingin kakanya bahagia tanpa seorang adik yang selalu mengganggunya dan ia ingin melihat kakaknya hidup bahagia dan sukses tanpa seorang adik yang dulu ia selalu dimarahi oleh ayahnya. Wawan merasa bersalah pada kakaknya karena dahulu yang selalu disayang itu Wawan bukan Ridwan maka dari itu Wawan ingin membalasnya dengan mewujudkan impiannya tanpa seorang adik yang selalu membuatnya marah dan kesal. Wawan ikhlas demi apapun yang ia lakukan terhadap kakaknya itu tanpa ia melihat kehidupan ia sekarang yang menjadi buruh dipasar ataupun penjual koran jalanan.

KESIMPULAN :
Janganlah menyia-nyiakan seorang saudaranya sendiri, karena suatu saat nanti dia juga akan membantunya dan bisa membuat kita menjadi sukses.
pengalaman adalah suatu peristiwa dimana kita melakukan suatu kegiatan yang pernah kita lakukan dan takkan pernah kita lupakan entah itu peristiwa menyenangkan maupun menyedihkan sekalipun..